Dasar Dari JUnit Testing - CRUDPRO

Dasar Dari JUnit Testing

Dasar Dari JUnit Testing

JUnit adalah kerangka kerja testing yang banyak digunakan di Java yang membantu pengembang menulis dan menjalankan testing untuk kode mereka. Tes penulisan adalah bagian penting dari proses software development, karena membantu memastikan jika kode berfungsi seperti yang diharapkan dan menyediakan cara untuk mendeteksi bug pada awal siklus pengembangan. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi pentingnya test JUnit dan memberikan contoh langkah menulisnya.

No
Mengapa Tes JUnit Penting?
1
Kualitas Kode yang Ditingkatkan: Dengan menulis tes, pengembang bisa menemukan bug dan cacat di awal proses pengembangan, membuatnya lebih gampang untuk memperbaikinya. Ini menghasilkan kode berkualitas lebih tinggi yang lebih andal dan tidak terlalu rentan pada kerusakan atau masalah lainnya.
2
Debugging Lebih Cepat: Saat testing gagal, lebih mudah menemukan sumber masalahnya karena Anda tahu persis kode mana yang menyebabkan kegagalan. Ini membuat proses debug lebih cepat dan tidak terlalu membuat frustrasi pengembang.
3
Peningkatan Keyakinan: testing memberi pengembang keyakinan jika kode mereka berfungsi seperti yang diharapkan. Ini memungkinkan pengembang untuk membuat perubahan pada kode lebih percaya diri, mengetahui bahwa mereka dapat dengan mudah mendeteksi masalah apa pun yang mungkin ada.
4
Perawatan Lebih Mudah: Ketika perubahan dilakukan pada kode, testing membantu memastikan bahwa perubahan tidak merusak fungsionalitas yang ada. Ini membuatnya lebih mudah untuk memelihara kode dari waktu ke waktu, karena pengembang bisa dengan cepat mengidentifikasi masalah apa pun yang ada.

Contoh Tes JUnit

Menguji metode yang menghitung jumlah dua angka:

import org.junit.Test;
import static org.junit.Assert.*;

public class TestSum {
  @Test
  public void testSum() {
    int a = 1;
    int b = 2;
    int expectedResult = 3;
    int result = Sum.sum(a, b);
    assertEquals(expectedResult, result);
  }
}

Code dimulai dengan mengimpor class JUnit yang diperlukan, class "TestSum" kemudian dinyatakan berisi kasus testing JUnit, metode "testSum" ditandai dengan anotasi "@Test", yang menunjukkan jika ini adalah metode testing yang harus JUnit berlari.

Dalam metode "testSum", dua variabel "a" dan "b" dideklarasikan dan diinisialisasi masing-masing menjadi 1 dan 2. Variabel lain "expectedResult" dideklarasikan dan diinisialisasi ke 3, yang mewakili hasil tes yang diharapkan, panggilan "Sum.sum( a,b)" memanggil metode "sum" dari class "Sum" dan menyimpan hasilnya di variabel "hasil".

Akhirnya, metode "assertEquals" dipanggil dengan variabel "expectedResult" dan "result" sebagai argumen, metode "assertEquals" membandingkan dua nilai dan jika tidak sama, testing gagal, yang berarti class "Sum" tidak bekerja seperti yang diharapkan.

Di sini kita bisa melihat contoh lain menggunakan assertEquals:

import org.junit.Test;
import static org.junit.Assert.*;

public class TestStringUtils {
  @Test
  public void testIsEmpty() {
    String input = "";
    boolean expectedResult = true;
    boolean result = StringUtils.isEmpty(input);
    assertEquals(expectedResult, result);
  }
}

Kesimpulan

Test JUnit adalah sisi penting dari proses software development, karena membantu memastikan bahwa code berfungsi seperti yang diharapkan dan mempermudah pendeteksian dan perbaikan bug di awal siklus pengembangan. Dengan menulis test, pengembang dapat memiliki kepercayaan pada code mereka dan membuat perubahan tanpa rasa takut memperkenalkan bug baru. JUnit memiliki banyak detail yang dapat Anda pelajari, tapi dengan contoh yang diberikan dalam artikel ini, Anda seharusnya sudah memiliki pemahaman dasar tentang cara menulis testing JUnit di Java.